Bila kalian merasa bahwa mengunjungi Taman Hutan Raya Djuanda hanya bisa foto-foto di tempat basah, dan gelap saja, maka kalian mainnya belum jauh ya? Soalnya tepat pada tiga tahun yang lalu, wisata di THR Djuanda ini bertambah dan semakin lengkap dengan adanya wisata pemandangan tebing untuk melihat indahnya hutan Tahura dari ketinggian.
Lalu, kalian tahu apa nama tempat itu?
Namanya adalah Tebing Keraton. Pada tiga tahun lalu, tempat ini ramai sekali dibicarakan di berbagai lini masa sosial media. Bagaimana tidak, tempat ini sungguh memberikan pemandangan alam yang sangat indah untuk bisa dinikmati secara langsung oleh anda dengan mata telanjang. Ditambah pula dengan udara dingin, serta angin yang semeliwir, membuat anda nyaman untuk melepaskan perasaan getir.
MENIKMATI KEMEGAHAN ALAM, DARI TEBING DI KOTA KEMBANG
Cerita Awal
Pada mulanya, Tebing Keraton adalah sebuah tebing yang berada di wilayah Taman Hutan Raya Djuanda. Alamat lengkap dari tempat ini ialah Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Bandung. Pemandangan alam yang eksotis untuk melihat matahari terbit dan tenggelam merupakan salah satu keistimewaan dari tempat wisata ini.
Dari atas sana, kalian akan disuguhkan dengan pemandangan kota Bandung yang tentu akan beda dengan tempat lainnya. Dengan didominasi oleh warna hijau pepohonan, ditambah dengan corak biru dari langit, plus warna kuning dari matahari, menjadi kobandungadvertiser.com/nasi yang pas dan bisa anda temui terhampar seluas 180 derajat.
Kalau anda datang ke sini di pagi hari, anda akan sangat beruntung bisa melihat matahari terbit dengan dikelilingi oleh gerakan dari kabut yang melayang di bawah anda, melewati banyaknya pepohonan dan langsung hilang dimakan oleh angkuhnya langit terang.
Asal-Usul Nama Tebing Karaton
Tentu kalian juga penasaran, kenapa dan dari mana nama Tebing Keraton itu?
Bila demikian, saat kalian datang ke tempat ini maka wajib sekali untuk bertemu dan bercengkrama dengan pak Asep.
Dari pernyataan warga sekitar, beliaulah yang disinyalir sebagai pencetus dari nama tersebut. Menurut pak Asep, sebenarnya dalam bahas sunda nama asli tempat ini adalah Tebing Karaton yang memiliki arti sebagai kemegahan alam. Entah kenapa, seiring waktu berjalan orang jadi menyebutnya sebagai Tebing Keraton.
Pak Asep pun usut punya usut dulu bekerja sebagai tukang ojek. Namun, untuk saat ini beliau lah yang memprakarsai untuk mengurus tempat wisata ini dengan dibantu beberapa warga lokal yang tentunya semakin membantu pula pendapatan ekonomi mereka.
Cara ke Tebing Keraton
Bagi kalian yang ingin juga mengabadikan moment dan menikmati indahnya pengalaman di Tebing Keraton, berikut adalah panduan menuju tempat ini:
Pada dasarnya, menuju Tebing Keraton itu cukup mudah. Jika kalian pergi dari pusat kota Bandung, kalian langsung saja mencari papan arah yang mengarahkan ke wilayah Dago Pakar.
Setelah sampai di Dago Pakar, kalian langsung bertolak ke wilayah Taman Hutan Raya Djuanda seperti yang sudah kami paparkan sebelumnya. Kemudian, setelah masuk ke wilayah Taman Hutan Raya Djuanda, kalian pilih jalan yang membelok ke arah kanan. Di sini memang terdapat rumah dan perkampungan, jadi kalian akan melewati pemukiman juga.
Tebing Keraton – Legenda Baru Wisata Alam Di Bandung Sesudah melewati perkampungan tadi, kalian akan tiba di sebuah warung yang memiliki tulisan bernada Warung Bandrek atau dikenal dengan Warban.
Setelah di tempat ini, menandakan bahwa jarak anda semakin dekat, hanya tinggal melakukan perjalanan melalui tanjakan, jalan bergelombang, dan sampailah di pos yang paling atas, dan Tebing Keraton. Sekarang, tinggal parkir Motor atau Mobil anda, dan berjalan lagi sekitar 5 menit dan silahkan nikmati pemandangannya.
Informasi Tambahan Tebing Keraton
Untuk yang berminat datang ke sini, baik itu di pagi, siang, bahkan sore hari, usahakanlah membawa pakaian hangat, dan gunakan sepatu yang nyaman. Berhubung di sini tempatnya tinggi, otomatis udara pun akan semakin dingin, lalu jalan yang memang masih terjal akan membuat kaki anda pegal-pegal bila menggunakan sandal.
Bagi keluarga yang kebetulan mengajak buah hatinya, usahakan jangan terlalu banyak. Sebab akan sangat berbahaya bila anda sekali saja lepas untuk memantau mereka. Sebab tempat ini memang tebing dan sangat berbahaya bila kita ceroboh sekali saja.
Biaya masuk ke tempat ini berada di kisaran Rp. 10.000 ke atas saja setiap orangnya, dengan biaya parkir motor sebesar Rp. 5.000 dan juga mobil Rp. 10.000 setiap unit nya. Persiapkan juga kendaraan anda sebaik mungkin sebab perjalanan di sini agak sulit, terlebih memang track nya berbukit. Pun persiapkan pula cadangan bahan bakar, karena bahan bakar eceran di sini harganya lumayan juga merogoh kocek anda.
Bagi kalian yang merasa lapar pun bisa sekalian membekali makanan atau membeli pada warung yang berjualan di sekitar tempat ini. Biasanya cuaca yang dingin suka bikin perut juga dingin.
Baiklah, sekian dulu ulasan tentang Tebing Keraton yang memiliki keindahan alam mengagumkan di kota Bandung. Jangan lupa, untuk membagi tulisan ini supaya orang lain tahu juga indahnya Tebing Keraton ini.
So, Sampai jumpa di artikel selanjutnya, semoga liburan kalian semakin menyehatkan.Tebing Keraton – Legenda Baru Wisata Alam Di Bandung