Menikmati Sensasi Masakan Timur Tengah di The Food Opera

Waktunya wisata kuliner! Untuk kali ini saya akan berbagi pengalaman ketika mengunjungi restoran yang bernuansa timur tengah. The Food Opera adalah nama dari restoran tersebut, letaknya di Jalan Dago 72, menyatu dengan factory outlet, restorannya sendiri berada di halaman belakang dari factory outlet tersebut yang saya lupa namanya, he-he.

The Food Opera memang bukan restoran baru, tapi saya penasaran, karena dari dulu saya ingin mencoba makan nasi kebuli yang memang agak susah ditemui di Bandung. Restoran ini mempunyai tiga kategori menu, yaitu menu timur tengah, western dan nusantara.

Menu timur tengahnya sangat bervariasi, dari mulai cemilan ala timur tengah seperti saurma, sambosa, kebab lahm, kemudian varian supnya seperti shorbah adas, shorbah lahm dan tentu saja makanan utamanya seperti nasi kebuli, nasi briyani dll. Bahkan jika kamu penggemar daging kambing, kamu bisa menikmati menu spesial kambing guling ala arabian yang cocok dimakan rame-rame.

Tapi untuk mengobati rasa penasaran, saya memesan nasi kebuli yang disajikan dengan potongan daging kambing muda dan kuah karinya yang khas. Penyajian dari nasi kebuli ini lumayan menarik, warna nasi yang agak kekuningan dan kuah karinya yang berwarna hijau ditemani dengan irisan daun salad, acar, kacang dan kismis membuat nasi kebuli ini menjadi lebih berwarna dalam artian sesungguhnya!

Nasi kebuli disini tidak terlalu gurih dan tajam aromanya, kemudian daging kambingnya sangat empuk, apalagi jika dikombinasikan dengan kuah karinya yang kental dan gurih, rasanya lumayan membuat lidah saya bergoyang. Ya, nasi kebuli di The Food Opera lumayan mengobati rasa penasaran saya, karena saya memang penggemar makanan yang gurih-gurih apalagi jika ada daging kambing didalamnya, tapi untuk porsinya sendiri terbilang “kurang” untuk pria yang suka makan seperti saya, he-he.

Selain menu timur tengahnya yang beragam, masih ada menu western dan nusantara yang sebenarnya bisa kamu temui di restoran-restoran pada umumnya, siapa tahu kamu kurang suka makan daging kambing kamu bisa mencoba menu-menu seperti tenderloin steak, fish and chip hingga nasi timbel contohnya. Varian minumannya pun tidak terlalu banyak, saya sendiri hanya mencoba teh tarik waktu itu, tidak ada yang terlalu spesial, standar saja.

Yang perlu diperhatikan adalah tempatnya yang nyaman dan homey. The Food Opera mempunyai tempat yang bisa membuat kamu betah, kamu bisa memilih duduk di sofa-sofanya yang nyaman dan kalau kamu mau merasakan nuansa timur tengah sepenuhnya kamu bisa mencoba duduk di tempat lesehannya disamping kolam ikan, dijamin adem dan sejuk.

Fasilitasnya pun terbilang lengkap, dari mulai jaringan WiFi gratis hingga televisi layar besar yang menghiasi sudut-sudut The Food Opera. Tidak aneh restoran bertingkat dua ini selalu dijadikan tempat berkumpulnya beberapa komunitas di Bandung seperti gathering para member #30HariMenulisSuratCinta yang awal tahun kemarin pernah dilaksanakan disini.

 

 

Untuk harga makanan utamanya sendiri berkisar di Rp 30.000 keatas, dan untuk cemilannya berkisar dari Rp 15.000 keatas, jadi masih terjangkau apalagi bagi kamu yang hanya makan daging kambing sebulan sekali, he-he. Well, selain tempatnya yang nyaman dan fasilitasnya yang lengkap, The Food Opera bisa memuaskan dahaga kamu para pecinta makanan timur tengah, guten apetite guys!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *