Daftar Museum Terkenal Di Kota Bandung

Sebagai salah satu kota yang menyimpan banyak sekali rekam jejak sejarah, maka tak heran kalau di kota Bandung terdapat banyak museum , terlebih, kota Bandung juga kaya akan kebudayaan dan memiliki berbagai benda-benda peninggalan peradaban terdahulu.

Tak hanya peninggalan benda-benda bersejarah, berbagai koleksi karya seni, teknologi, transportasi, sampai museum yang menyimpan koleksi mainan dari berbagai generasi pun bisa kamu temukan di kota Bandung.

Museum Sri Baduga

Museum pertama yang sudah cukup populer di kalangan masyarakat kota Bandung adalah Museum Sri Baduga. Disini kita bisa melihat-lihat berbagai koleksi benda yang berkaitan dengan sejarah peradaban di Jawa Barat. Koleksi-koleksi tersebut meliputi berbagai aspek dari mulai arkeologi, seni, etnografi, numismatika, biologi, geologi, benda-benda perkakas, sampai teknologi, total benda koleksi Museum Sri Baduga ditaksir mencapai lima ribu objek, yang diklasifikasikan di 3 lantai yang berbeda.

Pihak pengelola museum ini sering mengadakan berbagai gelaran acara untuk menarik minat masyarakat terhadap wawasan sejarah, beberapa acara tersebut diantaranya berupa pameran, lomba kreativitas, seminar, dan masih banyak lagi. Kalau kamu tertarik untuk mengunjungi Museum Sri Baduga, kamu bisa mendatanginya di Jalan BKR No. 185, Lingkar Selatan, Bandung. Museum dibuka dari jam 08.00 sampai pukul 16.00, harga tiket masuknya pun sangat terjangkau, hanya Rp2.500 per orang.

 

Museum Geologi Bandung

Museum Geologi Bandung adalah salah satu museum tertua di kota Bandung dengan riwayat sejarahnya yang cukup panjang, dan statusnya kini telah ditetapkan sebagai monumen bersejarah nasional. Keberadaan museum ini berkaitan langsung dengan penelitian geologis alam Nusantara yang dilakukan para ahli dari Eropa pada abad ke 17 untuk mencari bahan-bahan tambang berkualitas sebagai sumber daya industri. Museum Geologi Bandung menyimpan koleksi fosil hewan purba, fosil manusia purba, batuan, mineral, dan material-material alam lainnya yang sudah dikumpulkan sejak tahun 1850.

Museum Geologi Bandung adalah tempat yang sempurna bagi siapapun yang ingin mempelajari tentang kondisi geologis Indonesia sejak awal sampai sekarang, dengan informasi dan pengetahuan yang sudah dikelola selama lebih dari 100 tahun, kita bisa mendapatkan wawasan yang cukup lengkap di museum ini. Kamu bisa mengunjungi Museum Geologi Bandung di Jalan Diponegoro No. 57, Cibeunying Kaler, Bandung. Harga tiket masuk untuk pelajar dan mahasiswa adalah Rp. 2.000, wisatawan lokal Rp. 3.000, dan wisatawan asing Rp. 10.000.

 

 

Dalam artikel sebelumnya, kita sudah membahas tentang dua museum terkenal di kota Bandung yaitu Museum Sri Baduga dan Museum Geologi Bandung. Tapi bukan hanya dua museum itu saja yang bisa kita kunjungi di kota Bandung, masih ada beberapa museum lain dengan benda koleksi yang tak kalah menarik untuk kita lihat. Kira-kira museum apalagi yang bisa kita datangi di Bandung? Langsung saja kita simak rangkumannya di bawah ini

Museum Konferensi Asia Afrika

Salah satu peristiwa sejarah penting yang terjadi di kota Bandung adalah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika atau KTT Asia-Afrika yang berlangsung pada tahun 1955 di Gedung Merdeka Bandung. Tujuan utama dari pertemuan elit yang dihadiri perwakilan dari 29 negara ini adalah untuk mempromosikan kerja sama dalam bidang ekonomi dan budaya, serta untuk menyatakan perlawanan terhadap kolonialisme barat.

Museum yang didesain oleh 2 orang arsitek asal Belanda bernama Van Galenlast dan C.O Wolf Shoomaker ini menyimpan segala hal yang berhubungan dengan peristiwa bersejarah KTT Asia-Afrika, seperti dokumen-dokumen, buku sejarah, majalah, surat kabar, property yang digunakan saat pertemuan berlangsung, dan masih banyak lagi. Kalau kamu tertarik untuk melihatnya secara langsung, kamu bisa mengunjungi museum ini di Gedung Merdeka Jalan Asia Afrika No. 65, Braga, Bandung. Pengunjung yang datang ke Museum Konferensi Asia Afrika tidak perlu membeli tiket masuk alias gratis!

Museum Puspa Iptek Sundial

Puspa Iptek Sundial merupakan museum sekaligus wahana edukasi yang berfokus terhadap dunia sains dan teknologi. Ciri khas unik dari museum ini adalah bentuk bangunannya yang berupa perpaduan antara dua jenis jam matahari raksasa, yaitu jam matahari horizontal dan jam matahari vertikal. Pada tahun 2002 museum ini dianugrahi 2 rekor MURI sekaligus, sebagai jam matahari horizontal terbesar di Indonesia dan jam matahari vertikal dan horisontal terpadu pertama di Indonesia, sungguh menarik bukan?

Museum ini memiliki 2 galeri alat peraga yang terletak di dalam dan luar bangunan, sebagian besar koleksi yang terdapat di museum ini memang didominasi oleh alat peraga sains dan teknologi. Museum ini sangat cocok untuk dijadikan sarana wisata edukasi bagi anak-anak, pelajar, atau mahasiswa, pengunjung bisa bermain sabandungadvertiser.com/l belajar dengan mencoba langsung berbagai alat peraga disana. Lokasi Museum Puspa Iptek Sundial terletak di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung. Untuk tiket masuknya pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp. 12.000.

 

Museum Gedung Sate

Gedung Sate mulai dibangun pada tanggal 27 Juli 1920 dengan melibatkan sekitar 2000 pekerja infrastruktur yang terdiri dari pemahat, pengukir batu, pengukir kayu, ahli bongpay, dan kuli bangunan. Gedung yang awalnya bernama Gouvernements Bedrijven (GB) ini dirancang oleh tim arsitek Belanda dibawah pimpinan J.Gerber. Gedung ini memiliki kobandungadvertiser.com/nasi gaya arsitektur Indo-Eropa, sejumlah kalangan arsitek menyebutnya sebagai bangunan monumental anggun mempesona, bahkan beberapa tokoh dalam sejarah menyebutnya sebagai bangunan paling indah di Indonesia.

Kemudian, pada tahun 2017 pemerintah setempat akhirnya memutuskan untuk mendirikan Museum di salah satu area Gedung Sate. Museum tersebut menyimpan catatan perjalanan sejarah kota Bandung sejak jaman kuno sampai era digital, apapun peristiwanya bisa kamu temukan disini. Museum ini adalah tempat yang sempurna untuk mempelajari peradaban di kota Bandung. Yang menarik dari Museum Gedung Sate adalah fasilitas penyediaan informasinya, di museum ini pengunjung akan menyaksikan potret sejarah yang dibalut kecanggihan teknologi.

Kamu bisa berkunjung ke Museum Gedung Sate di Jalan Diponegoro No. 22, Citarum, Bandung. Tiket masuknya pun cukup murah, hanya sebesar Rp. 5.000.

 

Museum Wolff Schoemaker

Museum ini merupakan bentuk dedikasi terhadap seorang arsitek Belanda yang telah membangun banyak bangunan bergaya Art Deco di kota Bandung. Arsitek itu bernama Charles Prosper Wolff Schoemaker, gedung-gedung terkenal yang merupakan hasil rancangannya yaitu Gedung Merdeka, Grand Hotel Preanger, Villa Isola, Bethel Church, Teropong Bintang Bosscha, dan Cathedral Bandung. Konon, Presiden Soekarno pun pernah belajar langsung dari beliau dan pernah ikut terlibat dalam pembangunan Grand Hotel Preanger di Jalan Asia Afrika.

Museum ini sendiri terletak di lokasi yang sama dengan Grand Hotel Preanger. Disini kita bisa melihat berbagai karya Wolff Schoemaker dan beberapa property yang pernah digunakannya ketika merancang bangunan di kota Bandung. Selain itu, di museum ini juga terdapat kursi yang pernah diduduki Charlie Chaplin, seniman pantomim legendaris itu pernah menginap di Grand Hotel Preanger pada suatu masa. Kalau kamu ingin melihat karya-karya Wolff Schoemaker yang tersimpan di museum ini, kamu bisa mengunjunginya di lantai dasar Hotel Prama Grand Preanger, Jalan Asia Afrika No. 81, Bandung. Pengunjung tidak akan dikenakan biaya tiket masuk alias gratis!

Nah, itulah beberapa informasi tentang museum terkenal yang bisa kita temukan di kota Bandung. Selain bisa berwisata, dengan mengunjungi museum-museum tersebut akan sekaligus menambah wawasan kita tentang sejarah kota Bandung dan sejarah bangsa pada umumnya. Ikuti terus perkembangan update terbarunya untuk mendapatkan informasi-informasi menarik tentang kota Bandung!