Press "Enter" to skip to content

Brodo

bandungadvertiser.com/ – Brodo Bisnis Sepatu Bandung Beromzet Milyaran Bermodal Awal 7 Juta   | Berumur begitu muda tak menghalangi CEO Brodo Footwear Muhammad Yukka Harlanda untuk buka satu usaha. Bermula dari kesusahan mencari sepatu dengan ukuran yang sesuai sama kakinya, Yukka membulatkan tekad terjun lebih dalam di usaha jual beli sepatu kulit.

Pada undercover Yukka bercerita kisahnya itu diawali di th. 2010. Waktu itu ia kesusahan mencari sepatu yang memiliki ukuran 46.

 “Awalnya lantaran kaki saya besar bila mencari sepatu mesti ukuran 46, sulit cari sepatu. Mesti merk luar negeri serta harga nya mahal ”

“Awalnya lantaran kaki saya tidak kecil bila mencari sepatu mesti ukuran 46, sulit cari sepatu. Mesti merk luar negeri serta harga nya mahal. Selalu nyarilah explorasi serta kebetulan miliki teman (Putera Dwi Karunia) yang kebetulan menginginkan miliki usaha ya telah lalu dikobandungadvertiser.com/nasi deh inspirasi kita, ” ungkap Yukka waktu didapati di Store Brodo, Lokasi Kemang, Jakarta

Dari sana lalu Yukka mulai hunting atau memburu sepatu yang dapat dipesan sesuai sama ukuran kaki si pemesan. Pada akhirnya Yukka tiba di satu diantara pusat produksi sepatu paling besar di Bandung yakni Cibaduyut. Ditempat itu, Yukka mulai bertanya-tanya bagaimana caranya bikin sepatu, pesan sampai type serta bahan baku sepatu pada beberapa perajin.

Pebisnis Sepatu Bandung Beromzet Milyaran Bermodal Awal 7 Juta

“Mulanya iseng tidak ada kemauan buat usaha serius, lantaran mahasiswa akhir jemu tidak ada aktivitas. Kan di Bandung ada Cibaduyut. Saya cobalah bertanya pembuatan sepatu custom nyatanya dapat, ” katanya.

Terkecuali beli untuk keperluannya sendiri, Yukka lalu membulatkan tekad untuk pesan sebagian lusin sepatu dengan type yang dia anggap laris di market untuk di jual kembali. Lalu ia ditawari oleh beberapa perajin di Cibaduyut untuk beli semakin banyak sepatu lantaran harga yang di tawarkan lebih miring. Pada akhirnya Yukka sepakat.

“Awalnya pesan sebagian gunakan saja buat digunakan sendiri. Namun pembuatnya nyaranin buat buat satu lusin lantaran lebih murah serta makin banyak makin murah lagi. Saya lalu pesan tiga lusin deh selalu bekasnya di jual deh. Ya iseng berbuntut usaha pada akhirnya, ” tuturnya.

Pria kelahiran Jakarta 18 Juli 1988 ini mengungkap untuk beli 3 lusin sepatu di Cibaduyut, Yukka cuma membutuhkan modal Rp 7 juta. Yukka serta rekannya Putera sharing beban modal semasing Rp 3, 5 juta. Ada narasi unik, Yukka mengakui modal Rp 3, 5 juta datang dari celengannya di saat tidak besar yang datang dari pemberian angpao waktu Hari Raya Lebaran.

“Modal awal itu sekitaran Rp 7 juta hasil patungan saya serta partner saya, Putera. Rp 7 juta itu dapat juga pinjeman. Saya dari tabungan THR (Tunjangan Hari Raya) bila Putera pinjam dari tantenya, ” sebutnya.

Pebisnis Sepatu Bandung Beromzet Milyaran Bermodal Awal 7 Juta  Pada akhirnya tak diduga product sepatu yang didapatnya dari beberapa perajin di Cibaduyut laris di jual kembali serta memperoleh animo dari beberapa konsumen. Yukka selalu meningkatkan usahanya sampai memberi label Brodo Footwear untuk tiap-tiap product sepatu kulit yang di jualnya di th. 2011.

Penamaan kata ‘Brodo’ datang dari bhs Italia yang mempunyai makna kaldu ayam. Cukup unik kenapa memberi product sepatu dengan kata Brodo. Namun Yukka miliki argumen spesial.

“Awalnya (kata) Gan itu ya lantaran product kita kan buat konsumen cowok-cowok. Namun sesungguhnya Brodo itu dalam bhs Italia yaitu kaldu ayam. Memanglah tak ada hubunganya dengan product kami namun kata Brodo itu terdengar enak serta keren saja, ” tuturnya dengan lugas.

Sesudah brand Brodo di luncurkan, Yukka lalu menyuntik modal lebih tidak kecil lagi serta bangun satu tim yang juga melibatkan 8 UKM pembuat sepatu. Pada akhirnya ia pilih untuk meminjam modal dari Perbankan sebesar Rp 40 juta.

“Akhirnya kita tambahin modal dengan hasil utang juga, pinjam sama rekan, saudara serta sama bank. Lantaran kita belum miliki PT utang ke bank juga dalam taraf tidak besar seperti utang credit mikro yang optimal Rp 40 jutaan, ” sebutnya.

Brodo

Konsentrasi Pada Pemasaran Digital Untuk Penjualan Product Sepatu

Untuk menarik perhatian beberapa konsumen, Brodo Footwear mengabandungadvertiser.com/l keputusan pemasaran digital sebagai kiat penjualan paling utama. Brodo saat ini dapat termasuk berhasil menggerakkan usaha sepatu kulit yang dapat menarik perhatian beberapa konsumen.

Didirikan oleh Yukka Harlanda serta Putera Dwi Karunia yang disebut dua jebolan Tehnik Sipil ITB, Brodo saat ini jadi pemain usaha sepatu kulit yang berhasil memakai pemasaran digital sampai namanya di kenal oleh kelompok luas.

“Setelah dicoba di pasarkan lewat media on-line banyak yang memberi pujian. Mereka katakan design serta mutunya bagus, service nya juga memuaskan. Ya hal semacam itu jadi motivasi sendiri sih, ” tuturnya.

Masuk ke pemasaran digital juga bermakna punyai urusan dengan tujuan pasar yang sesuai sama supaya campaign yang digerakkan tak percuma. Yukka mengungkap, Brodo mempunyai konsentrasi usaha untuk mebandungadvertiser.com/dik pelanggan yang segmented serta akrab dengan dunia tehnologi dengan kata lain internet savvy, fasih bakal tehnologi serta socially active.

Yukka mengaku faedah positif dari pemasaran digital yang dirasa rupanya bukan sekedar berimbas pada perkembangan bisnisnya di bidang on-line saja. Brodo sekarang ini sudah mempunyai dua toko off line di Jakarta yakni semasing di Kemang serta Kuningan City. Sedang 4 outlet yang lain menyebar di 4 kota tidak sama yakni di Bekasi, Bandung, Surabaya, serta Makassar.

“Pemasaran yang dikerjakan yaitu kita invasi media on-line serta lakukan kreatifitas se kreatif mungkin saja. Umpamanya partnership dengan brand lain seperti bank, mal, public profile, buat kegiatan yang lucu, mengadakan kontes.

Lantas bikin sepatu spesial untuk satu diantara public profile. Pemasaran-pemasaran yang seperti itu tak perlu keluarkan biaya tidak kecil namun dampaknya dapat tidak kecil seperti iklan di tv, ” tuturnya.

Brodo Footwear Cuma Jual Sepatu Kulit Spesial Untuk Pria

Brodo Footwear saat ini menjelma jadi satu product sepatu kulit lokal yang mempunyai kwalitas premium. Yukka Harlanda, CEO Brodo Footwear menerangkan apabila product sepatu kulit yang di jual cuma untuk pria. Langkah tersebut dikerjakan supaya Brodo Footwear memiiki jati diri yang di kenal orang-orang.

“Sudah tentu tujuan yang kita bidik yaitu golongan lelaki. Dengan tagline kita ‘Brodo Gentleman’ serta tagline itu datang dari konsumen sendiri waktu beli product kami mereka senantiasa katakan wah gantle banget nih gunakan brodo, Brodo gentleman, ” tutur Yukka sembari tertawa.

Berkaitan segmentasi produknya, ia juga menyampaikan akan menyasar kelas menengah ke atas. Tetapi tak tutup peluang kelompok menengah ke bawah dapat juga beli sepatu kulit Brodo. Yukka menerangkan, rata-rata harga sepatu Brodo di bandrol pada Rp 250 ribu sampai jutaan rupiah.

“Kualitas kami memanglah premium dibanding sepatu lokal yang harga nya juga kan lebih mahal. Namun kami tak berkompetisi dengan sepatu lokal namun sepatu yang ada di mal-mal tidak kecil. Namun dengan harga yang bermacam kami tidak ingin mengkotak-kotakan konsumen, ” sebutnya.

Bukan sekedar sepatu kulit, usahanya saat ini merambah product fashion yang lain. Sebut saja pakaian, jaket, sepatu anak sampai dompet yang semua ditujukan untuk kelompok pria.

“Kita juga telah cobalah bikin pakaian, jaket serta dompet, namun tak kita seriusin itu cuma untuk penambahan saja. Brodo tetaplah konsentrasi pada footwear. Inovasi yang telah dikerjakan yaitu menaikan lagi kwalitas, bahkan juga saat ini Brodo telah merambah pada sepatu anak sih serta responnya cukup bagus, ” tuturnya.

baca juga

    Brodo Footwear Enjoy Hadapi Kompetitor

    Brodo Footwear tidaklah pemain baru di bidang penjualan product sepatu kulit. Sebelumnya Brodo Footwear, telah banyak pemain usaha di bidang penjualan sepatu kulit yang mempunyai nama tidak kecil.

    Hadapi persaingan pasar yang cukup ketat, CEO Brodo Footwear Yukka Harlanda menyikapi enjoy. Sharing kiat telah dikerjakan serta Yukka optimis dapat berkompetisi dengan beberapa pemain tidak kecil.

    “Sebenarnya dengan beberapa pesaing Kita sama-sama kenal serta sama-sama sharing pengetahuan. Ya namun ada pula yang niru-niru. Awalannya kesel juga sih, namun dibawa enjoy saja. Toh rezeki telah ada yang mengatur, ” kata Yukka.

    Terkecuali berjualan di on-line store, Brodo Footwear juga telah mempunyai banyak outlet yang menyebar di sebagian kota tidak kecil yakni di Jakarta, Bekasi, Bandung, Surabaya sampai Makassar. Diluar itu, product yang di jual Brodo Footwear lebih mengutamakan segi kwalitas serta service pada beberapa konsumen.

    “Lagipula kita kan senantiasa melindungi service serta kwalitas kita. Tentu konsumen juga paham mana Brodo yang asli serta palsu. Jadi tak ada permasalahan dengan kompetitior, dibawa enjoy saja, ” sebutnya.

    Lalu Yukka juga mengungkap hal-hal lain sebagai kelebihan Brodo Footwear. Yukka meyakinkan sepatu kulit merk Brodo Footwear di buat dari kulit sapi asli bukanlah kulit tiruan atau sintesis.

    “Dibuat dari kulit sapi asli yang paling berkwalitas. Serta yang membedakan kita sama yang lain ya senjata kita yaitu kwalitas premium dengan harga yang terjangkau, ” tekannya.

    Pengusaha Brodo Footwear Berhasil di Umur Muda

    Di umur yang ke 28 th., Yukka Harlanda sudah jadi sosok utama entrepreneur berhasil di usaha Brodo Footwear. Diawali th. 2010, usaha penjualan sepatu kulit, Brodo Footwear saat ini di kenal kelompok luas terlebih di Kota Bandung.

    Mempunyai omzet yang cukup tidak kecil serta sudah mempunyai 110 karyawan yaitu bukti apabila Yukka sudah memerankan utama di Brodo Footwear. Atas pencapaian serta prestasinya ini menurut Yukka tak didapat lewat cara yang gampang.

    “Di awal-awal masalahnya ya lantaran kita tak miliki pengetahuan design untuk fashion, usaha, marketing, analisis serta neraca keuangan. Hal semacam itu sebagai masalah banget. Namun kita tak gentar, kita selalu jalan serta selalu belajar. Jadi kita tuh belajar dari kekeliruan, ” tutur Yukka.

    Hal-hal lain sebagai kendala Yukka yaitu pernah tertipu lantaran beli sepatu kulit yang harga jualnya mahal walau sebenarnya mutunya jelek. Namun ia mengakui tak kapok serta melanjutkan usahanya ini sampai ia mencapai keberhasilan.

    “Kita pernah rugi, ditipu, beli product kemahalan. Namun kita tak kapok, lantaran saya terasa nothing to lose saja sih. Diluar itu juga tak di dukung sama keluarga, lantaran orangtua saya inginnya saya itu bekerja yang bener yang sesuai sama jurusan kuliah. Namun sesudah saat ini Brodo selalu tumbuh. Orangtua bangga juga, ” katanya.

    Yukka optimis usaha sepatu kulit Brodo Footwear akan berkembang dari th. ke tahunnya. Argumennya cukup sederhana lantaran pasar Indonesia yang demikian tidak kecil.

    “Karena negara kita mempunyai jumlah masyarakat yang paling banyak. Jadi terbuka tidak kecil kesempatan usaha di Indonesia, ” secara singkat.

    Brodo Footwear selalu berinovasi untuk membuat product dengan design yang inovatif. Hal semacam ini sebagai senjata Brodo Footwear dapat berkembang serta berhasil seperti sekarang ini.

    Be First to Comment

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *