Press "Enter" to skip to content

Berbuka Seru: Menikmati Jagonya Martabak Bandung

Jika Italia terkenal dengan pizza-nya, maka Bandung terkenal dengan martabaknya. Ya, jika kamu orang Bandung pasti tahu makanan yang sering disebut-sebut sebagai pizza-nya orang Bandung ini. Berbeda dengan pizza yang menggunakan roti sebagai bahan dasarnya, martabak menggunakan adonan tepung terigu sebagai bahan dasarnya yang berisikan kacang, gula pasir, keju, coklat, susu dan masih banyak lagi.

Saat ini, banyak sekali pedagang martabak yang tersebar di penjuru kota Bandung, bahkan di Sukabumi, pedagang martabak yang paling laris adalah toko martabak Bandung. Bisa disimpulkan bahwa yang namanya martabak memang tidak pernah lepas dari imej makanan khas kota Bandung. Hingga saat ini, martabak sudah mempunyai banyak varian, salah satunya martabak bolu yang lumayan happening beberapa waktu yang lalu.

Tapi selama saya di Bandung saya selalu penasaran dengan martabak Sanfransisco. Ya, martabak Sanfransisco termasuk tempat martabak yang sudah punya nama dan sudah lama ada di Bandung. Didirikan tahun 1967 oleh Bapak Adjun yang merantau dari Bangka ke Bandung, hingga saat ini, martabak Sanfransisco merupakan salah satu tempat martabak yang paling berkelas dan yang paling sering berinovasi di Bandung.

Sampai saat ini, martabak Sanfransisco yang pertama buka di Jalan Burangrang sudah mempunyai tujuh cabang di seluruh penjuru kota Bandung, salah satunya di Jalan Pasirkaliki, dimana saya mencoba untuk mencicipi martabak asin dan martabak manis tipis kering terkenalnya. Mungkin jika kamu baru pertama kali mencoba martabak Sanfransisco bakal sedikit kaget ketika melihat harganya yang bisa dikatakan tiga kali lipat lebih mahal dari harga martabak yang biasa ada di jalanan. Tapi jangan khawatir, karena harga tidak pernah bohong!

Varian martabak yang ditawarkan oleh martabak Sanfransisco sangat berlimpah, untuk martabak manisnya sendiri ada empat kategori dari martabak manis special, biasa, medium sampai tipis kering, sedangkan pilihan rasanya tidak kalah banyak, dari mulai rasa cokelat kacang, keju, vanilla oreo, blueberry hingga tiramisu dengan tambahan topping yang sama banyak dengan pilihan rasanya. Range harga martabak manis dimulai dari Rp 23.000 – Rp 59.000.

Berbeda dengan martabak manis, martabak asin hanya memiliki tiga kategori seperti martabak yang biasa kita temui, dari mulai martabak asin biasa, special sampai super. Pilihan rasanya lumayan banyak, dari rasa ayam, sapi, ikan tuna, blackpepper sampai vegetarian bisa kamu cicipi di martabak Sanfransisco ini. Saya sendiri waktu itu mencoba memesan martabak sapi special seharga Rp 60.000, untuk catatan saja, range harga martabak asin sanfransisco dimulai dari Rp 30.000 – Rp 75.000, dan martabak asin Sanfransisco baru buka jam empat sore, tidak seperti martabak manisnya yang buka dari pagi.

Sesuai dengan harganya, ukuran martabak asin Sanfransisco sangat besar dan tebal, bahkan isinya lebih dominan daging daripada telurnya, digorengnya pun tidak menggunakan minyak goreng sisa yang biasa kita lihat di tukang martabak biasa pada umumnya, he-he. Itulah yang membuat martabak asin Sanfransisco spesial, rasanya gurih, bahkan rasa asinnya tidak terlalu ‘over’ seperti rasa asin dari udang ebi.

 

Sama halnya dengan martabak manis tipis keringnya yang unik, mirip dengan cemilan modern ‘crepes’ yang biasa kita lihat di mall-mall, martabak tipis kering Sanfransisco ini sangat crispy, rasa menteganya tidak terlalu berlebihan, sehingga tidak membuat martabaknya kemanisan, kalau orang sunda bilangnya ‘tidak terlalu giung’.

Siapa tahu kamu mencari menu berbuka puasa untuk keluarga besar, martabak Sanfransisco bisa jadi pilihan yang tepat, selain menawarkan banyak pilihan rasa yang lezat, porsi martabaknya juga dijamin bikin kamu kenyang.